Assalamu Allaikum Wr. Wb.

Salam Hangat dari Palu,

Hari Minggu, tanggal 4 Juni 2000, tim peliputan kegiatan MTQ 2000 lebih banyak berkonsentrasi pada kegiatan hubungan Pariwisata Sulawesi Tengah disamping meninjau beberapa stand Pameran di Arena Jabal Nur. Laporan berikut ini adalah dari Bapak Khairuddin; instruktur MUK dan Kewirausahaan SMKN 1 m aPalu dan Sdr. Munir; Peserta Pelatihan SMKN 8 Makassar Jurusan Akomodasi Perhotelan

 

Muhammad Munir dan Bapak Khairuddin lagi bersantai di Pantai Pasir Putih; Tanjung Karang, salah satu obyek wisata Sulawesi Tengah

Munir dengan latar belakang Teluk Palu di Ujung Tanjung Karang

Laporan Khairuddin,

Kami melakukan kunjungan ke arena MTQ  jam 13.00 sampai jam 16.00 bersama  manajer PGH, Ketua Majelis SMK 8 Makassar dan saudara Munir sebagai peserta pelatihan dari SMK 8 Makassar jurusan Akomodasi Perhotelan yang baru duduk di bangku kls II. Saya sangat tertarik kepada mereka terutama pola pikir dan wawasan yang selalu ingin maju terutama dalam penggunaan bahasa yakni bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Kami melakukan kunjungan ke berbagai stand dan mengamati perkembangan yang dipajang dari setiap kafilah yang ikut berlomba. Setelah kunjungan kami berakhir kami berempat mengadakan kunjungan wisata ke Donggala langsung ke Tanjung Karang alam perjalanan saya bersama saudara Munir saling tukar informasi terutama mengenai hasil kunjungannya dari Singapura pada saat beliau melakukan PSG selama enam bulan, mulai dari persiapan mental, biaya, kemapaman bahasa dan seterusnya. Saya sangat tertarik dengan penuturan tentang bagaimana siswa-siswa SMK 8 Makassar dalam menerima PBM dan bergaul serta berkomunikasi dengan siswa lainnya yang kesehariannya menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dan kebanyakan siswa-siswa SMK 8 Makassar sangat senang dengan pelajaran bahasa Inggris.

Kalau saya bandingkan dengan SMK 1 Palu masih sangat jauh dari kemungkinan untuk bisa mengikuti jejak langkah SMK 8 Makassar dimana siswa-siswa SMK 1 Palu mereka masih malu dan kurang giat  untuk belajar sehingga kemungkinan untuk bisa melakukan PSG di luar negeri masih sangat jauh dari apa yang diharapkan. Mudah-mudahan dengan adanya bantuan dan dukungan dari Bapak Franklin Majelis SMK 8 Makassar dan siswa-siswa SMK 8 Makassar, SMK 1 Palu dapat mengikuti jejaknya. 

Laporan Munir

Kami hari ini melakukan kunjungan ke arena MTQ bersama dengan Instruktur SMKN 1 Palu, PGH dan bersama Bpk MS SMKN 8 Makassar, kita melakukan pengamatan terhadap seluruh stand yang telah disediakan oleh semua masing-masing daerah sambil mengamati hasil kreatifitas tiap-tiap daerah sambil mengikuti hasil perkembangan dari MTQ. Kita juga mewancarai ibu-ibu Darmawanita yang melakukan penjualan konsumsi, kita menanyakan tentang resep-resep kue traditional yang belum pernah saya jumpai diMakassar, tetapi rata-rata banyak diantara mereka yang tidak mau memberi penjelasan. Karena mungkin mereka hanya memasarkan makanan, Padahal tujuannya untuk disajikan pada kunjungan Mbak Mega. Selain itu kita juga mengikuti perkembangan dari arena MTQ dan kepastian dari kunjungan Mbak Mega. Saya juga banyak berbincang-bincang dengan instruktur SMKN 1 Palu, kami saling bertukar pikiran terutama dalam hal pengajaran yang diberikan oleh instruktur guru, dalam hal ini Bpk Khairuddin banyak memberikan penjelasan tentang SMKN 1 Palu. Dia heran dan terkesan oleh sistem pengajaran yang dilakukan oleh SMKN 8 Makassar, dia ingin mengikuti jejak langkah SMKN 8 Makassar dengan bimmbingan Bpk Ketua Majelis, memang kalau saya perhatikan dari banyak hal, peserta-peserta pelatihan SMKN 1 Palu masih kurang mengerti cara-cara menggunakan alat-alat praktik yang tersedia karena para instruktur gurunya juga belum ada yang bisa menjalankan, mungkin hanya sebagian saja yang bisa jadi banyak saran-sarana praktik yang nganggur, dan mereka juga tidak menggunakan sistem block.

SMKN 1 Palu mampu memasarkan makanan dan menerima pesanan konsumsi selama MTQ ini berlangsung dalam jumlah yang cukup besar, dan makanan itu dibuat sendiri oleh para peserta pelatihan yang dibantu oleh instruktur guru. SMKN 1 Palu juga banyak berperan dalam MTQ XIX ini mulai dari pembukaan acara hingga konsumsi makanan. Saya berharap peserta pelatihan SMKN 1 Palu dengan peserta pelatihan SMKN 8 Makassar bisa saling berhubungan dan bertukar pikiran melalui sarana internet./e-mail

Mohammad Munir(II pht)

Tempat pelaksanaan MTQ XIX di Bukit Jabal Nur disebelah utara Kota Palu

Munir dan Bapak Khairuddin mengunjungi stand Sulawesi Selatan di tempat pameran MTQ XIX dibukit Jabal Nur

Serba serbi MTQ

Di Bukit Jabal Nur yang terletak di utara kota Palu, disamping arena pelaksanaan MTQ XIX juga diselenggarakan pameran yang rencananya akan dikunjungi oleh Wakil Presiden Ibu Megawati Soekarnoputri. Dipameran ini terdapat anjungan darisemua Propinsi diIndonesia dan anjungan-anjungan Kabupaten di Sulawesi Tengah, hampir semua anjungan kami kunjungi tetapi yang paling menarik adalah dari Sulawesi Selatan karena mempunyai tempat untuk mengajar mengaji dengan cara-cara yang sangat mudah untuk diserap oleh anak,. Salah satu cara untuk membina generasi muda dalam menghayati, mempelajari Al-qur'an; dengan demikian orang tua dapat memberikan bimbingan kepada putra-putrinya dengan cara yang samngat mudah.

Sebuah Al-qur'an yang ditulis diatas kertas Eropa dipamerkan kepada para pengunjung di anjungan Jambi, hal yang menarik dari Al-qur'an ini selain ditulis dengan tangan juga bentuk hurufnya yang indah dan keadaan Al-qur'an tersebut dalam kondisi yang sangat baik

Anjungan DKI Jakarta Raya tampil dengan Quiz berhadiah kepada para pengunjung diberikan daftar isian tentang MTQ yang harus dikembalikan kepada panitia diaanjungan DKI Jaya untuk kemudian diundi dan mendapatkan hadiah seperi TV, mini compo, dll.

Dianjungan Nusa Tenggara Timur memiliki daya tarik tersndiri dimana orang dapat memesan topi dengan namanya berlambangkan MTQ 2000 yang dijahit langsung didepan pengunjung, dibanding anjungan-anjungan lain yang hanya memasarkan baju kaos, gantungan kunci, ballpoint, dan pin; dan seperti biasanya makanan..................................................!

(Munir IIPht)

Tanjung Karang salah satu obyek wisata Sulawesi Tengah

Pada kesempatan kunjungan kekota Palu ini bersama dengan Bpk Khairuddin dan Ketua Majelis, kami mencari kesempatan mengunjungi salah satu obyek wisata Sulaweai Tengah; Tanjung karang, dekat kota Donggala. Perjalanan kami tempuh selama kurang lebih 1 jam dari kota Palu, beberapa kawasan diTanjung Karang ini telah dibangun coetagtsoleh pengusaha pribumi maupun asing. daya tarik Tanjung Karang adalah pasir putihnya dan ombak yang tidak terlalu besar sehingga cocok untuk snorkling, selam, jet ski boating, dan wisata bahari lainnya namun sangat disayangkan bahwa pasir putih dicemari oleh kotoran rumput laut yang mengering dan plastik serta kemasan yang ditinggalkan oleh pengunjung. Pelayanan juga kurang ramahdi  Rob Cottages. Namun diBone Oene Donggala pelayannya sangat ramah walaupun persediaan makanan dan minuman sangat terbatas. Disini juga terlihat bahwa perawatan Cottages jauh lebih baik dan lebih bersih daripada dikawasan lainnya hanya saja lokasinya agak terpencil diujung Tanjung Karang.

Selepas magrib kamim tinggalkan Tanjung Karang dan kembali kePalu. Suasana meriah terlihat disepanjang jalan, penduduk menghias halaman rumahnya dengan umbul-umbul dan lampu yang berwarna-warni. Diseberang teluk terlihat Bukit Jabal Nur tempat diselenggarakan MTQ XIX berkelap-kelip dengan lampu-lampu seperti berlian. Setiba dikota Palu kami langsung menuju kerabat Ketua Majelis SMKN 8; seorang pengusaha Arab asal Surabaya untuk shalat magrib, disini kami juga disugui kopi tendang yaitu kopi jahe yang disajikan seperti diSaudi Arabia

(Munir IIPht)